PEMBINAAN MENTAL OLEH KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR BAPAK DRS. H. SUBHAN FAUZI., S.H., M.H

Kamis (9/2) Bertempat di Ruang Aula Pengadilan Agama Jakarta Timur Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur Bapak Drs. H. Subhan Fauzi, S.H., M.H. memberikan pembinaan kepada seluruh Pegawai Pengadilan Agama Jakarta Timur .  Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur dalalam pembinaan tersebut menyampaikan Pendalaman dalam Pemahaman :

لا إله إلا الله

1. Jangan menjadi kepribadian seperti bunglon (mutalawwin).

2. Tingkatkan kualitas diri, sehingga tidak bisa direndahkan.

3. Jauhi maksiat.

Mutalawwin adalah orang yang suka gonta-ganti warna, kadang begini kadang begitu. Di depan kalian dia berkata sebagaimana kalian, namun ternyata di belakang punya perkataan berbeda. Permasalahan ini telah diingatkan sejak masa sahabat.

وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال :  قال موسى عليه السلام : يا رب علمني شيئاً أذكرك وأدعوك به ، قال : قل يا موسى لا إله إلا الله . قال : كل عبادك يقولون هذا ، قال : يا موسى لو أن السموات السبع وعامرهن غيري والأرضين السبع في كفة ، ولا إله إلا الله في كفة ، مالت بهن لا إله إلا الله ( رواه ابن حبان والحاكم وصححه )

Dari Abī Sa’id Al Khudriy Mālik ibn Sinan (semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla meridhainya), dari Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam Beliau bersabda: Musa alayhissallām berkata, “Ya Rabbi, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang dengannya aku mengingat-Mu dan berdo’a kepada-Mu.” “Wahai Musa. ucapkanlah kalimat: لا إله إلا الله.” “Ya Rabbi, semua hamba-Mu mengucapkannya.” Maka Allah berfirman kepadanya (yang artinya), “Wahai Musa, seandainya ketujuh langit dan penghuninya selain Aku, serta ketujuh bumi diletakkan pada salah satu daun timbangan, sedangkan: لا إله إلا الله pada daun timbangan yang lain, maka niscaya lebih berat timbangan: لا إله إلا الله.”

(Hadīts) Fadhillah : لا إله إلا الله

1. Misi seluruh Rasul

2. Kunci utama masuk surga

3. Kalimat dzikir yang paling utama

4. Terangkatnya dari api neraka

Dalil bahwa orang Kafir Quraisy pun mengenal Allah subhanahu wa ta'ala.

Q.s. Yunus 31

{ قُلۡ مَن يَرۡزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أَمَّن يَمۡلِكُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَمَن يُخۡرِجُ ٱلۡحَيَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَيُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَيِّ وَمَن يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۚ فَسَيَقُولُونَ ٱللَّهُۚ فَقُلۡ أَفَلَا تَتَّقُونَ }

[Surat Yunus: 31]

Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka menjawab, “Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?”.

Namun, orang kafir Quraisy ketika diajak mengucapkan Laa Illa ha Illallah tidak mau.

Jadi, seorang muslim itu seharusnya tunduk, taat, ikhlas, cinta hanya kepada Allah.

Kenapa kalimat tauhid sering diulang-ulang? Untuk meningkatkan komitmen.

Semakin sering diucapkan kalimat لا إله إلا الله semakin bertambah keimanan.

{ إِنَّآ أَنزَلۡنَا ٱلتَّوۡرَىٰةَ فِيهَا هُدٗى وَنُورٞۚ يَحۡكُمُ بِهَا ٱلنَّبِيُّونَ ٱلَّذِينَ أَسۡلَمُواْ لِلَّذِينَ هَادُواْ وَٱلرَّبَّٰنِيُّونَ وَٱلۡأَحۡبَارُ بِمَا ٱسۡتُحۡفِظُواْ مِن كِتَٰبِ ٱللَّهِ وَكَانُواْ عَلَيۡهِ شُهَدَآءَۚ فَلَا تَخۡشَوُاْ ٱلنَّاسَ وَٱخۡشَوۡنِ وَلَا تَشۡتَرُواْ بِـَٔايَٰتِي ثَمَنٗا قَلِيلٗاۚ وَمَن لَّمۡ يَحۡكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ }

[Surat Al-Ma'idah: 44]

Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab Taurat; di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya. Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri kepada Allah memberi putusan atas perkara orang Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta-pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah. Barang siapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.

Jangan takut pada pimpinan atau atasan. Tapi bertanggungjawablah kepada janji dan komitmen yang telah diucapkan ketika diangkat menjadi pegawai.

Dalam kesempatan ini pula Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur menyampaikan kepada seluruh pegawai agar menanamkan niat yang baik dan akidah dalam memulai pekerjaan.  aqidah yang benar maka akan menjadi pondasi yang kuat mewujudkan Pengadilan Agama Jakarta Timur yang SUPER.